Makalah perkembngan peserta didik, Karakteristik peserta didik
Makalah
“Karakter Peserta Didik”
Nama : Sucipta Julia Angeriani
Nim : 1911240017
Kelas : 3A PGMI
Dosen Pengampu:
Dian Jelita, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan judul “Karakter Peserta Didik”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Bengkulu, Desember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu Sebagai peserta didik...........................................
B. Karakteristik Individu sebagai Peserta didik ......................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen dalam unsur pendidikan ialah adanya peserta didik.Karena seorang tidak akan bisa disebut sebagai pendidik jika tidak ada peserta didik yang dididiknya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya sebagai seorang peserta didik, pastinyaia memiliki sebuah potensi yang akan berkembang suatu saat nanti, baik potensi secara akademik (pelajaran) maupun potensi non-akademik (bukan pelajaran).
Keanekaragaman sifat(karakter), golongan, lingkungan dan kekuatan berfikir dari individu tersebut (sebagai peserta didik) kadang dapat menjadi suatu hambatan bagi pendidik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didiknya. Dimana sebagai seorang pengajar harus mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi anak didiknya, baik secara akademik maupun membekalinya dengan moral/akhlak yang baik,agar potensinya tidak disalahgunakan oleh peserta didik tersebutsaat dia besar kelak.
Disinilah peran penting seorang pendidik, dimana ia harus bisa mengembangkan potensianak didiknya yang memiliki karakter-karakter yang berbeda, mungkindengan cara ia masuk pada dunia anak didiknya demi mengetahui bagaimana karakter setiap individu yang diajarnya. Sehingga nantinya anak didik diharapkan tersebut menjadi generasi yang maju, ulet, juara, rajin dan berbudi luhurdemi memajukan perkembangan kehidupan bangsa.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan individu sebagai peserta didik?
2.Bagaimana karakteristik individu sebagai peserta didik?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang di maksud dengan individu sebagai peserta didik
2. untuk mengetahui bagaimana karakteristik individu sebagai peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu sebagai Peserta Didik
Dalam sosiologi, pengertian individu ini merupakan sebuah unit terkecil pembentuk suatu masyarakat yang tidak bisa/dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini, individu itu adalah manusia perseorangan yang memiliki kepribadian serta juga tingkah laku spesifik dan juga mempunyai peranan di lingkungan sosialnya.
Secara etimologis, kata “individu” ini diadaptasi dari bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Yunani “individium”, yang mana artinya “tidak terbagi”. Istilah tersebut merujuk pada suatu kesatuan yang paling kecil serta terbatas. Sehingga dalam hal ini, individu itu merupakan suatu kesatuan yang terbatas, yakni sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Individu adalah merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.[1]
Menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
B. Karakteristik Individu sebagai Peserta Didik
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan. Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan ; merupakan dua faktor yang tebentuk karena faktor tepisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemempuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.
Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya di tingkat taman kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda sampai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa memperdulikan berapa umur seorang anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak kemudian.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak saat terjadinya perubahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi banyak dan bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang. Masing-masing perangsangan tersebut, baik terpisah atau terpadu dengan rangsangan lain, semuanya membantu perkembangan-perkembangan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu akhirnya membentuk suaotu pola karakteristik yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik berbeda dengan individu-individu lain.
a. Faktor penentu karakter peserta didik,
Secara umum faktor penentu karakter seorang peserta didik dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor intern ( dari dalam diri ) dan faktor extern ( dari luar dirinya ). Atau dalam dunia psikologi, karakter peserta didik terdiri dari faktorfaktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).Ada tiga aliran yang mendefinisikan beberapa faktor penentu karakter peserta didik. Yaitu aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap karakter seseorang adalah aliran Konvergensi.
b. Aspek Perbedaan Karakter Peserta Didik
Setiap peserta didik yang belajar suatu, pasti memiliki karakteristik (sifat) yang berbeda-beda, tidak terkecuali kembar siam pun pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini contoh aspek-aspek perbedaan jenis karakter peserta didik tersebut :
1). Aspek emosional/kemauan.Aspek tentang emosi peserta didik. Semisal biasanya anak tersebut mudah marah karena lingkungan keluarganya yang keluarga preman.
2). Aspek sosial psikologis.Aspek tentang psikologis peserta didik. Semisal biasanya anak tersebut nilainya bagus saat sekolah, lama kelamaan nilainya menurun diakibatkan perpecahan orang tua dirumahnya.
3). Aspek sosial budaya.Aspek tentang hubungan peserta didik dengan lingkungan sekitar. Semisal saat ia setingkat SLTA biasanya anak tersebutsetelah pulang langsung bermain hingga sore bersama teman-temannya, namun setelah lulus SLTA ia sudah tidak pernah lagi untuk komunikasi dengan temanny karena kesibukannya bekerja pada suatu perusahaan.
4). Kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.Aspek tentang kecerdasan peserta didik yang dapat diperoleh mudah dilingkungannya. Semisal awalnya anak didik tersebut tinggal didesa dan tidak mengerti istilah-istilah pembelajaran dikota. Kemudian ia pindah sekolah dikota dan sekarang sudah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang peserta didik ialah anak dalam usia sekolah yang belajar pada instansti formal ataupun non formal. Dimana ia nanti akan dibimbing oleh pengajar, yang mana pengajar tersebut nantinya juga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut. Disamping pengaruh pengajar pada saat itu, pastinya individu-individu tersebut memiliki karakter (sifat) yang berbeda-beda. Dimana karakter tersebut terbentuk dari bawaan (lingkungan intern) ataupun lingkungan extern (masyarakat luas).
Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan (perubahan fisik) dan perkembangan (perubahan pemikiran),sehingga pasti setiap individu mengalaminya. Terdapat perbedaan perkembangan pada individu yang dikatakan peserta didik. Misalnya yaitu perbedaan perkembangan darisegi emosional, kemampuan berbahasa, bakat, dan yang lainnya.Namun kadangkala terdapat individu yang mengalami proses perkembangan tersebut tidak pada waktunya.Kelainan tersebut tidak dapat langsung berubah, namun pasti terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanganny, yaitu faktor intern maupun extern. Misalkan contoh kasus seorang anak yang meniru kelakuan orang dewasa, dimana sebenarnya anak tersebut bukan saatnya mengerti hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Enung Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia
http://nasuprawoto.wordpress.com/2012/08/15/karakteristik-peserta-didik/
http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/
http://maratulibha.blogspot.com/2012/06/perkembangan-peserta-didik-individu-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
http://sugondopratikto.blogspot.com/2011/11/karakteristik-personality.html
Komentar
Posting Komentar